ANALISIS PENERAPAN SISTEM E-TICKETING PESAWAT

0

TUGAS 2

Pengertian E-Ticketing

Perkembangan teknologi informasi atau internet memberikan banyak terobosan-terobosan baru bagi dunia bisnis. Gambaran yang nyata adalah terobosan baru dalam pelayanan pemesanan tiket yang semula konvensional beralih menjadi online atau yang dikenal dengan electronic ticketing atau e-ticketing.

Tiket elektronik atau e-ticket adalah sebuah tiket dalam bentuk digital. Tiket elektronik dapat digunakan untuk penerbanganhotelbioskop, dan juga suatu pertunjukan.

Menurut Blenz (2008) E-ticketing atau electronic ticketing adalah sebuah metode perdagangan, pembelian, dan penjualan tiket dari berbagai produk jasa khususnya jasa perjalanan melalui media internet dan komputer.

Menurut Ng-Kruelle dan Swatman (2006) E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa e-ticketing merupakan suatu bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan jasa kepada konsumen untuk mempermudah melakukan pemesanan tiket yang memanfaatkan media intranet sebagai media transaksi jual beli.

2.2.      Manfaat E-Ticketing

Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai macam acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini. Hal ini juga sepenuhnya aman. Sistem ini  juga memungkinkan Anda untuk mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk acara ke khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu membayar biaya untuk menyiapkan sistem ini atau administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat diantaranya :

  • Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi keperluan tiket untuk stok, amplop dan pos.
  • Efisiensi tenaga kerja– Mengurangi biaya pembayaran tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket karena adanya pengurangan tenaga kerja.
  • E-Tiketing selamat dan aman – Barcode validasi menghilangkan kemungkinan adanya pemalsuan dan duplikat tiket.
  • Penjualan melalui website bisa memproses ribuan bokingan perhari, sehingga  bisa  Melayani lebih banyak customer ketimbang menjual lewat call centrer atau kantor penjualan. Selain itu, pihaknya juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa atau menggaji karyawan costumer service.
  • Bagi perusahaan sendiri, E-Ticketing  juga memperkecil biaya  pelayanan, sehingga harga tiket juga dapat ditekan.
  • Bagi konsumen terhindar dari kehilangan tiket secara fisik, karena  pada dasarnya, setelah kode booking  di konfirmasi, nama konsumen telah tercatat di system. Sehingga terhindar dari resiko volid  tiket yang disebabkan kesalahan penulisan pada paper ticket oleh perusahaan.

2.3.      Hal-hal yang dibutuhkan untuk Implementasi E-ticketing

  1. Ketersediaan Teknologi

Untuk mendukung sistem ini agar bisa berjalan dengan baik dibutuhkan teknologi jaringan internet dan media melalui web yang memadai

  1. Ketersediaan perangkat

Ketersediaan perangkat yang ada untuk mendukung jalannya e-ticket yaitu adanya media komputer dan jaringan internet yang bisa diakses dan dijangkau demi tercapainya dan berjalannya e-ticket.

2.4.      Aplikasi untuk Implementasi E-ticketing CITOS (city terminal online system)

Merupakan sebuah sistem reservasi tiket yang diberi nama CITOS (city terminal online system). Sistem berbasis web dengan teknologi tinggi, terjaring dan mudah diakses oleh siapa saja. Hingga melakukan reservasi tiket menjadi mudah, cepat, akurat dan langsung bisa print sendiri tiketnya.

CITOS e-system dapat berfungsi sebagai sekretaris Pribadi anda. Bagi anda yang memiliki kesibukan tinggi, CITOS e-system memberi kemudahan dan kepastian dengan memilih sendiri dan menjadwal penerbangan serta mendapat tiketnya secara langsung.

CITOS e-system memberikan kemudahan istimewa dalam melakukan reservasi hanya tiga langkah mudah: pertama, lihat seat availibility, booking dan cetak e-tiket. Sangat tepat untuk mendukung travel businness dan korporat juga siapapun yang berminat di bisnis travel & tiketing CITOS. system memungkinkan travel agent melayani konsumen dengan mencetak sendiri e-tiket Hal yang selama ini sangat sulit dipenuhi karena sulitnya mendapat keagenan.

2.5.      Kelebihan dan Kekurangan E-Ticketing

2.5.1    Kelebihan E-Ticketing

  • Mudah dan ringkas, pelanggan dapat dengan mudah membeli tiket melalui internet karena tidak memerlukan proses issued tiket sebagaimana halnya paper tiket.
  • Tidak perlu susah payah membawa tiket lagi.
  • Bagi yang memerlukan bukti print out itinerary, bisa dilakukan print dan jika print ini hilang maka kita dapat meminta print ulang kembali.
  • Dengan dapat dikuranginya/dihilangkannya biaya penerbitan tiket, akan berdampak sedikit banyaknya ke harga tiket (harga tiket turun).
  • Terhindar dari kehilangan tiket pesawat secara fisik, karena pada dasarnya, setelah kode booking dikonfirmasi, nama penumpang telah tercatat di sistem.
  • Data valid dan akurat sesuai dengan kondisi dan identitas yang sebenarnya.
  • Harga yg tertera sangat jelas, tidak seperti tiket jenis lama yg seringkali tidak terbaca tulisannya.
  • Pembeli tidak perlu bertemu secara fisik dengan travel agent karena e-ticket bisa didapat melalui email, fax atau hanya berupa sms code booking, dan pembayaran bisa dilakukan dengan transfer via ATM atau internet/sms banking.
  • Bagi perusahaan perusahaan, biaya penerbitan/pencetakan tiket dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

2.5.2    Kekurangan E-Ticketing

  • Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri
  • Keterbatasan pihak perusahaan dalam memasarkan tiketnya secara online
  • Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online
  • Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing
  • Adanya kekhawatiran mengenai jaminan keamanan atas kode-kode kartu kredit, atm, dan lain-lain setelah pembayaran transaksi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.1       Kesimpulan

            E-ticketing merupakan suatu bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan jasa kepada konsumen untuk mempermudah melakukan pemesanan tiket yang memanfaatkan media intranet sebagai media transaksi jual beli. E-ticket memiliki banyak keunggulan dari paper ticket ditinjau dari kemudahan dan efisiensi transaksi. Akan tetapi, jika ditinjau dari segi keamanan data transaksi maka paper ticket lebih baik dari e-ticket karena tidak ada jaminan keamanan atas kode-kode kartu kredit dan atm pembeli setelah transaksi.

Dengan adanya sistem e-ticketing ini memberikan banyak manfaat dan kemudahan dalam pengimplementasinya yang mempengaruhi lifestyle masyarakat. Salah satunya adalah banyaknya masyarakat yang mulai beralih pada belanja online atau melakukan pembelian e-ticketing yang lebih efektif dan efisien tanpa harus datang ke lokasi dan mengantri dalam membeli tiket.

3.2       Saran

Perlu adanya sosialisasi dari perusahaan yang mengeluarkan sistem e-ticketing agarm semua orang bisa mengerti dan paham betul apa itu e-ticketing. Selain itu juga perusahaan harus memberikan jaminan keamanan atas kode-kode kartu kredit dan atm setelah pembeli melakukan transaksi.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Wikipedia. 2015. E-Ticketing. https://id.wikipedia.org/wiki/Tiket_elektronik

https://witanduty.wordpress.com/buat-usaha-melalui-internet-yuk/e-ticketing-pengantar-bisnis-informatika/

http://eepsz.blogdetik.com/2010/01/28/makalah-perbandingan-paper-ticket-dengan-e-ticketing/

 

Diskriminasi Etnis Tionghoa di Indonesia Pada Masa Orde Lama dan Orde Baru

0

TUGAS 1

Diskriminasi Rasial Pada Etnis Tionghoa di Indonesia

Diskriminasi rasial terhadap etnis Tionghoa di Indonesia sudah dimulai semenjak masa Kolonial Belanda. Bahkan pada tahun 1740 di bawah perintah Gubernur Jendral Valckenier terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap etnis Tionghoa di Batavia. 10.000 orang etnis Tionghoa ditumpas habis.

Pembantaian yang dilakukan Belanda secara besar-besaran terhadap orang Tionghoa dimaksudkan agar kalangan bisnis etnis Tionghoa ini betul-betul tunduk terhadap Belanda. Itu sebabnya tidak banyak muncul oposisi-oposisi dari kalangan etnis Tionghoa. Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa tidak berhenti hanya pada masa Kolonial Belanda, namun terus berlanjut hingga Orde lama dan Orde Baru.

 

  1. Diskriminasi rasial Masa Orde Lama

Pemerintahan Presiden Soekarno pada era 1959-1960 adalah masa dimana etnis Tionghoa sungguh terdiskriminasi dalam wajah yang sangat rasialis. Pengejaran terhadap orang-orang Tionghoa ketika itu merupakan bagian dari pelaksanaan serta pengembangan politik anti Tionghoa pada 1956. Konsep pemikiran dari pemerintah mengenai nasionalisasi perusahaan telah sangat meminggirkan usaha milik orang-orang etnis Tionghoa.

Pada 14 Mei 1959 pemerintah mengeluarkan PP No. 10/1959 yang isinya menetapkan bahwa semua usaha dagang kecil milik orang asing di tingkat desa tidak diberi izin lagi setelah 31 desember 1959. Peraturan ini terutama ditujukan pada pedagang kecil Tionghoa yang merupakan bagian terbesar orang-orang asing yang melakukan usaha ditingkat desa. Alhasil, semakin mengeraslah perlakuan rasis terhadap orang Tionghoa di Indonesia.

Bahkan sebagai akibat dari PP No. 10/1959 itu, selama tahun 1960-1961 tercatat lebih dari 100.000 orang Tionghoa meninggalkan Indonesia dan secara tipikal mereka mengalami banyak kesengsaraan. Di satu pihak karena intrik-intrik politik negara Indonesia dan Tiongkok dan di lain pihak meningkatnya teror dalam perbatasan-perbatasan Indonesia sendiri.

Sebutan orang ‘Cina‘ oleh sebagian besar Rakyat Indonesia dan perlakuan aparat militer yang menjadi alat negara telah mampu mendiskreditkan etnis Tionghoa sebagai kaum pendatang yang harus tunduk pada masyarakat yang punya tanah kelahiran (pribumi). Namun kenyataan menjadi paradoks ketika lobi-lobi penguasa tempo itu tidak bisa menghindar dari sebagian elit etnis Cina.

Rasa dendam terhadap etnis Cina semakin memberi kekuatan baru bagi perjuangan meminggirkan etnis Cina. Disisi yang lain, bangkitnya semangat nasionalisme yang cenderung mengacu pada sentimen primordial adalah faktor lain yang menunjukkan betapa suramnya rasialisme itu di wajah Negara Republik Indonesia.

  1. Diskriminasi Rasial Masa Orde Baru

Jatuhnya rezim Orde Lama tidak serta merta membawa angin segar terhadap hilangnya diskriminasi rasial yang dialami oleh etnis Tionghoa di Indonesia. Nyatanya diskriminasi rasial terhadap etnis Tionghoa masih saja berlanjut pada masa Orde Baru.

B1. Diskriminasi terhadap orang Tionghoa ditempuh pemerintahan Orde Baru dilakukan dengan cara, diantaranya :

  1. Mengeluarkan kebijakan penandaan khusus pada Kartu Tanda Penduduk
    2. Tidak bolehnya warga etnis Tionghoa menjadi pegawai negeri serta tentara
    3. Pelarangan warga etnis Tionghoa untuk memiliki tanah di pedesaan

dan masih banyak lagi pembatasan-pembatasan yang dilakukan terhadap etnis Tionghoa di Indonesia yang bersifat begitu mendiskreditkan serta mendiskriminasi. Kebijakan-kebijakan ini pun tentu saja secara otomatis merenggut hak asasi mereka sebagai warga negara Indonesia dan sebagai manusia.

Pada tanggal 7 juni 1967, Soeharto mengeluarkan surat edaran ‘Kebijakan Pokok Penyelesaian Masalah Cina’ yang isinya menyatakan bahwa etnis Tionghoa WNA yang beritikad baik akan mendapat jaminan keamanan dan perlindungan atas kehidupan, kepemilikan, dan usahanya.

Surat edaran ini kemudian di tindak lanjuti dengan Keputusan Presiden pada Desember 1967 yang isinya menyatakan bahwa Pemerintah tidak membedakan antara Tionghoa WNA dan Tionghoa WNI.

 

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

0
  • Apakah saat ini tujuan NKRI sudah terwujud? Berikan Tanggapannya

Menurut saya tujuan NKRI untuk saat ini belum sepenuhnya terlaksana karena masih terjadinya perselisihan antar suku/ agama yang terjadi saat ini. Contohnya kasus Ahok tentang Penistaan agama. Akan lebih baik jika masalah tidak diselesaikan dengan demo anarkis.

 

  • Apakah wajib militer perlu diadakan di Indonesia? Alasan!

Wajib militer perlu diadakan untuk memajukan dunia militer yang baik. Dengan mengajak pemuda Indonesia untuk membela Negara tercinta ini dan menambah jumlah personil militer

 

  • Wujud cinta tanah air yang akan kalian lakukan jika kalian berada di luar Negara Indonesia? Bagiamana wujud yang akan kalian lakukan untuk memperkenalkan Indonesia?

Saya akan membuka sebuah tempat makan jika saya berada di luar Negara Indonesia. Saya akan memperkenalkan makanan khas Indonesia yaitu Nasi Pecel khas Jawa Timur dan Sate Ayam khas Ponorogo dan juga Pecel lele dengan sambal terasi yang enak. Karena, di luar Negeri sudah banyak sekali produk Indonesia yang di perkenalkan. Maka saya juga akan ikut memperkenalkan

 

Gagasan/ Ide Pemuda Indonesia untuk Pembangunan

0

Membangun Desa di Purwakarta

Desa harus jadi kekuatan ekonomi. Agar warganya tak hijrah ke kota.

Sepinya desa adalah modal utama. Untuk bekerja dan mengembangkan diri. –Iwan Fals-

Desa menjadi akar pembangunan suatu Negara. Bila pembangunan di desa kuat, maka negara pun akan kuat. Sehingga maju dan berkembangnya suatu negara bergantung pada keberhasilan membangun desa. Bahkan, peradaban dunia pun berawal dari peradaban masyarakat desa. Membangun desa pun tak sekadar mendirikan bangunan atau akses jalan semata, namun membangun seluruh aspek kehidupan. Mulai dari infrastruktur, membentuk sumberdaya masyarakat desa, hingga norma dan hukum yang berlaku di masyarakat desa.

Purwakarta layak dijadikan model pembangunan desa di Indonesia. “Kesuksesan membangun desa diperlihatkan dengan tetap menjaga kultur dan didukung infrastrukturnya yang baik. Sehingga cocok dijadikan contoh bagi daerah lain, bukan hanya Jawa Barat tetapi seluruh Indonesia

Pembangunan desa dilakukan dengan membangun tujuan wisata pedesaan. Dengan mengunjungi desa yang berada di purwakarta wisatawan melihat keindahan yang ada di desa tersebut dengan baik. Dengan bekerjasama melalui pemerintah setempat wisata pedesaan akan dapat terlaksana. Dan didukungnya oleh masyarakat desa tersebut.

Pembangunan desa dengan didirikannya pelayanan kesehatan keliling untuk masyarakat di Purwakarta. Dengan adanya pelayanan kesehatan keliling yang memadai dapat membantu masyarakat yang jarak rumah mereka jauh dari puskesmas atau tempat pengobatan yang jauh dapat terbantu.

 

ILMU SOSIAL DASAR 2

0

2. Jika dikaitkan dengan perubahan & perkembangan jaman saat ini, lalu jika dilihat berdasarkan perkembangan teknologi yang semakin maju. Ceritakan dan jelaskan kondisi di daerah Indonesia yang saat ini masih mengalami ketertinggalan ilmu teknologi

Meski Indonesia telah merdeka 69 tahun, namun tak semua warga negeri ini turut menikmati hasil kemerdekaanya. Di Ponorogo, Jawa Timur, sebuah kabupaten yang berdampingan dengan Kabupaten Pacitan, dan Wonogiri, Jawa Tengah, kemiskinan benar-benar menjadi tragedi yang cukup mengerikan. Ratusan warga di sebuah desa terpaksa mengalami cacat mental (down syndrom) karena rantai kemiskinan dan sangat sulitnya teknologi seperti jaman sekarang. Desa tersebut ialah di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon. Di desa ini, sekitar 300 orang mengalami keterbelakangan mental. Desa selanjutnya ialah Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong. Di desa ini sekitar 69 orang tercatat mengalami keterbelakangan mental. Desa Pandak, Kecamatan Balong menempati urutan ketiga dari desa dengan jumlah penduduk berstatus keterbelakangan mental. Di desa ini, sedikitnya 50-an orang mengalami keterbelakangan mental. Di antara tiga wilayah itu, Desa Sidoharjo memang tercatat paling banyak memiliki warga yang tumbuh tidak normal. Daerah yang memiliki banyak warga down syndrome memang hampir memiliki tipikal sama; sama-sama berada di lereng gunung, tanah berkapur yang sulit ditanami, terpencil, akses transportasi sulit, makanan sehari-hari tiwul, miskin, dan berpendidikan rendah. Pekerjaan mayoritas warganya juga sama: buruh tani. Lantaran berada di lereng pegunungan, mengaksesnya pun tidak mudah. Setidaknya, dibutuhkan minimal satu hingga dua jam perjalanan dari pusat Kota Ponorogo dengan menggunakan kendaraan roda empat. Tiga wilayah tersebut juga memiliki ciri khas lain, yakni hanya memiliki satu akses jalan masuk, lantaran sisi-sisi jalannya tertutup oleh perbukitan dan hutan.

 

ILMU SOSIAL DASAR 1

0

 

  1. Bagaimana perkembangan penduduk di daerah Anda masing – masing

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi jumlah penduduk di wilayahnya bakal membludak pada tahun 2022, yaitu mencapai 3,6 juta jiwa. Sebab, pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mencapai 4,2 persen. Kepala Dinas Tata Kota Bekasi Koswara mengatakan tahun ini jumlah penduduk di wilayahnya 2,4 juta jiwa. Menurut dia, pertumbuhan penduduk di wilayahnya dianggap cukup pesat dibandingkan pertumbuhan secara nasional yang hanya 1,47 persen setiap tahun. “Pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi lebih besar dibanding nasional,” kata Koswara, Rabu, 30 Maret 2016. Karena itu, kata dia, pada 2022, tingkat kepadatan menjadi 160 jiwa per hektare dari total luas wilayah 21 ribu hektare. Koswara mengatakan pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi bisa melaju cepat karena beberapa faktor. Misalnya, ada pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) I dan II di Bekasi Timur serta perumahan lainnya. Tercatat ada 38 perumahan dengan areal pengembangan seluas 800 hektare di Kota Bekasi. Pembangunan perumahan ini kemudian diikuti pengoperasian Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang memudahkan akses transportasi dan ekonomi. Karena itu, migrasi penduduk Jakarta ke Kota Bekasi bukan fenomena yang mengejutkan karena berbagai infrastruktur sudah tersedia. “Tumbuh terus hingga sekarang,” kata Koswara. Koswara mengungkapkan, di sebelah utara Bekasi dibangun area industri, seperti Pulogadung dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Di sebelah timur Bekasi dibangun kawasan industri di Cibitung dan Cikarang. Di Bekasi bagian selatan dibangun kawasan industri di Bantargebang. “Keberadaan kawasan industri ini menyokong pertumbuhan penduduk karena urbanisasi,” katanya. Menurut Koswara, peningkatan jumlah penduduk mempengaruhi aspek sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Urbanisasi, kata dia, ibarat dua sisi mata uang yang berbeda, bisa berdampak positif dan negatif. Sisi positifnya, urbanisasi ikut menyumbang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Sedangkan sisi negatifnya bisa menimbulkan ledakan penduduk yang berujung naiknya tingkat kriminalitas, pengangguran, dan aspek sosial lainnya. Karena itu, kata Koswara, urbanisasi tidak bisa dicegah, tapi harus dikelola. “Untuk mengelola urbanisasi menjadi kekuatan, perlu diciptakan lapangan kerja baru, seperti ekonomi kreatif, pusat kuliner, dan sebagainya,” katanya.

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2

0

 

MANUSIA DAN KEADILAN

  1. PENGERTIAN KEADILAN
    Keadilan menurut Aristoteles adalah kelakyakan dalam tidakan manusia. Kelakyakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.
    Menurut  Socrates,keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya yang baik.
    Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu dalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

    B.     KEADILAN SOSIAL
    Berbicara tentang keadilan, anda  tentu ingan akan dasar Negara kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
    Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
    “Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,politik,ekonomi dan kebudayaan”.
    Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
    1)      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
    2)      Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
    3)      Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
    4)      Sikap suka bekerja keras
    5)      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
    Keadilan dan tidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapu keadilan/ ketidak adilan setiap hari.Oleh karena itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidak adilan,seperti drama,puisi,novel,music, dan lain-lain.

    C.    BERBAGAI  MACAM KEADILAN
    1.    Keadilan Legal atu Keadilan Moral
    Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Dalam suatu masyarakat yang adil setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.
    Fungsi penguasa ilaha membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.

    2.     Keadilan distributif
    Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama dipertaruhkan secara sama dan hal-hal yang tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

    3.    Keadilan komulatif
    Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

    4.    KEJUJURAN
    Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakana sesuai dengan kenyataan yang ada.sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
    Orang bodoh yang berarti jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancing.Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadapa kesalahan atau dosa.
    Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.. Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan,karena pengaruh lingkungan,karena sosial ekonomi,terpaksa ingin popular,karena sopan santun dan untuk mendidik.

    5.     KECURANGAN
    Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak serupa.Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan Di tinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitar,ada empat aspek ekonomi,aspek kebudayaan,aspek peradapan,dan aspek teknik.Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar,maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.

    6.     PEMULIHAN NAMA BAIK
    Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagai orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kembanggaan batin yang tak ternilai  harganya.
    Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan .Atau boleh di katakana nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Tingkah laku atau  perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :
    a)      Manusia menurut sifat dasaranya adalah mutlak makhluk moral.
    b)      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang dipaatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
    Pada hakekatnya ,pemulihan nama baik adalah kesadarn manusia akan segala kesalahannya: bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.

    7.    PEMBALASAN
    Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa yang seimbang,tingkah laku yang serupa,tingkah laku yang seimbang.Pemnalasan di sebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat, Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
    Pada dasarnya,manusia adalah moral dan mahluk sosial.dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.

 

CONTOH KASUS  :

Kasus Nenek Pencuri Singkong
Di dalam sebuah laman blogspot yang diterbitkan 6 Februari 2012 baru-baru ini, dimuat sebuah berita yang menurut pemiliknya merupakan kisah nyata. Judulnya adalah ‘Hakim Hebat’. Kenapa disebut hebat? Karena hakim itu mampu bertindak bijaksana saat seorang nenek mencuri singkong. Berikut adalah kisah lengkapnya.
Kasus terjadi tahun 2011 lalu di kabupaten Prabumulih, Lampung. Di ruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar. Namun, manajer tempat dia mencuri tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutuskan di luar tuntutan jaksa PU. “Maafkan saya,” katanya sambil memandang nenek itu. “Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda Anda 1 juta rupiah dan jika Anda tidak mampu bayar maka Anda harus masuk penjara 2.5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU.”
Nenek itu tertunduk lesu. Hatinya remuk redam sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil uang 1 juta dan memasukkannya ke topi toganya serta berkata kepada hadirin. “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar Rp 50 ribu, sebab menetap di kota ini, namun membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya. Saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.”
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang Rp 3.5 juta, termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer tersebut yang tersipu malu karena menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.
Meski seandainya ini bukan kisah nyata dan hanya sebagai ilustrasi saja, ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari hal ini. Di Indonesia, kasus serupa pun banyak terjadi. Kasus pencurian sandal di masjid, kasus nenek yang mencuri piring, kasus lainnya yang mungkin kita tidak tahu. Berikan perhatian dan bantuan kepada sekeliling kita dan jadilah berkat kemanapun kita melangkah

Opini :
Dalam studi kasus yang saya baca diatas bahwa untuk mendapatkan keadilan itu tidak mudah,karena kita harus mempunyai kejujuran yang tinggi.namun seperti kita lihat di atas seorang nenek yang mencuri singkong karena kelaparan dan anaknya sedang sakit dan cucu nya kelaparan.namun dilaporkan oleh manajer pemilik kebun singkong tersebut kepada pengadilan,dan nenek tersebut dijatuhkan hukuman denda 1 juta atau harus masuk penjara selama 2,5 tahun.sungguh menyedihkan bahwa seorang nenek kelaparan yang hendak mencuri singkong dihukum dengan beratnya.namun hukum adalah hukum yang harus ditegakkan dengan benar.yang membuat saya perihatin adalah keadilan di negri ini belum sepenuhnya ditegakkan.sebagai contoh koruptor yang bebas keluar masuk penjara.atau seorang koruptor yang hendak menyogok jaksa agar diberikan keringanan.hal ini jelas membuktikan bahwa keadilah di negri ini masih bisa dibeli dengan sesuatu yang bernama uang.

 

Source:

http://www.gkpb.net/component/k2/item/778-kasus-nenek-pencuri-singkong

http://luthfisobana26.blogspot.co.id/2014/11/rangkuman-dan-contoh-kasus-ibd-bab-7.html

 

 

NAMA ANGGOTA:

–  INGRID CATHARINA L.R.P

–  LINDA JAYANTI

–  MADINATUL MUNAWAROH

 

 

Nilai-nilai Dalam Tradisi Pernikahan Adat Bali

0

Tahapan dan Pelaksanaan UpacaraAdat Bali

  • Menentukan Hari Baik
    Setelah sebelumnya keluarga calon mempelai pria datang untuk meminang atau dalam bahasa edua belah pihak keluarga beranjak untuk memilih waktu yang tepat untuk menikahkan kedua putra putri mereka. Warga Bali yang sangat religius, mempercayai hari baik untuk melaksanakan pernikahan. Dimana hari baik yang telah disepakati tersebut, menjadi hari bagi calon mempelai wanita untuk dijemput dan dibawa ke rumah calon mempelai pria.
  • Ngekeb
    Sama halnya dengan ritual siraman pada adat Jawa, dalam adat pernikahan Bali pun mempunyai tradisi demikian. Perbedaannya, sebelum siraman, calon mempelai wanita dilulurkan oleh ramuan yang terbuat dari daun merak, kunyit, bunga kenanga dan beras yang telah ditumbuk halus, serta air merang untuk keramas. Persiapan ini sebagai bentuk menyambut hari pernikahan keesokan harinya. Selain persiapan secara lahiriah, mental atau batin pun perlu persiapan dengan memperbanyak doa kepada Sang Hyang Widhi agar menurunkan kebahagiaan dan anugerah-Nya. Dalam menjalani ritual ngekeb, calon mempelai wanita dilarang untuk keluar dari kamar mulai sore hari hingga keluarga calon mempelai pria datang menjemput.
  • Penjemputan Calon Mempelai Wanita
    Sesuai tradisi, perayaan pernikahan tidak diadakan di kediaman pihak wanita seperti kebanyakan daerah, tetapi dilaksanakan di kediaman pihak laki-laki. Itu sebabnya mengapa calon mempelai wanita dijemput. Namun, sebelum dijemput untuk dibawa, calon mempelai wanita telah diselimuti kain kuning tipis mulai dari ujung rambut hingga kaki. Kain kuning yang membungkus calon mempelai wanita diibaratkan bahwa mempelai wanita telah siap mengubur masa lalunya sebagai lajang untuk menyongsong kehidupan baru, kehidupan berumah tangga.
  • Mungkah Lawang (Buka Pintu)
    Sedikit mirip dengan upacara buka pintu dalam adat Sunda, perbedaannya terletak pada orang yang mengetuk pintu. Jika dalam tradisi Sunda orang yang mengetuk pintu calon mempelai prianya, tetapi dalam adat Bali ada seorang utusan yang disebut mungkah lawang yang bertugas mengetuk pintu kamar calon mempelai wanita sebanyak tiga kali. Kedatangan mempelai pria juga dipertegas dengan tembang yang dinyanyikan utusan mempelai pria (malat). Syair yang ditembangkan berisikan tentang kehadiran mempelai pria untuk menjemput mempelai wanita. Kemudian tembang balasan yang dilantunkan malat dari pihak wanita terdengar yang mengatakan bahwa mempelai wanita telah siap untuk dijemput. Mendapat lampu hijau, calon mempelai pria pun membuka pintu setelah diizinkan dan dipersilakan oleh keluarga pihak wanita. Calon mempelai wanita digendong menuju tandu untuk segera dibawa ke kediaman keluarga pria tanpa didampingi kedua orang tua mempelai wanita, tetapi seorang utusan ditunjuk untuk menyaksikan upacara pernikahan.
  • Mesegehagung
    Ritual mesegehagung merupakan upacara khusus menyambut mempelai wanita. Setibanya di kediaman mempelai pria, kedua mempelai diturunkan dari tandu untuk bersiap menghadapi prosesi mesegehagung. Sekali lagi, kedua mempelai ditandu menuju kamar pengantin. Kain kuning yang masih menyelimuti tubuh mempelai wanita akan dibuka oleh ibu calon mempelai pria dan ditukar dengan uang kepeng satakan (kepeng sebutan untuk mata uang pada masa lampau) senilai dua ratus kepeng.
  • Mekala-Kalaan (Madengen-Dengen)
    Dengan dipandu oleh pendeta Hindu, prosesi mekala-kala dimulai tepat saat bunyi genta bergema. Pelaksanaan mekala-kala harus sesuai dengan tahapan-tahapan berikut ini.

– Menyentuhkan Kaki pada Kala Sepetan
Upacara mekala-kala bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan diri kedua mempelai. Mempelai pria memikul tegen-tegenan sementara mempelai wanita membawa bakul perdagangan, lalu keduanya berputar sebanyak tiga kali mengelilingi sanggar pesaksi, kemulan, dan penegteg. Keduanya diwajibkan menyentuhkan kaki pada kala sepetan.

– Jual Beli
Bakul yang dibawa oleh calon mempelai wanita tersebut kemudian akan dibeli oleh calon mempelai pria. Kegiatan tersebut merupakan analogi dari kehidupan berumah tangga yang harus saling melengkapi, memberi dan mengisi, hingga meraih tujuan yang diinginkan.

– Menusuk Tikeh Dadakan
Calon mempelai wanita telah bersiap memegang anyaman tikar yang terbuat dari daun pandan muda (tikeh dadakan). Sedangkan calon mempelai pria memegang keris, siap menghunuskan tikeh dadakan dengan kerisnya. Menurut kepercayaan umat Hindu, tikeh dadakan yang dipegang calon mempelai wanita menyimbolkan kekuatan Sang Hyang Prakerti (kekuatan yoni), dan keris milik calon mempelai pria perlambangan dari kekuatan Sang Hyang Purusa (kekuatan lingga).

– Memutuskan Benang
Sebelum memutuskan benang, kedua mempelai bersama-sama menanam kunyit, talas dan andong tepat di belakang merajan atau sanggah (tempat sembahyang keluarga), sebagai wujud melanggengkan keturunan keluarga. Baru setelah itu, memutuskan benang yang terentang pada cabang dadap (papegatan) yang menganalogikan bahwa kedua mempelai siap menanggalkan masa remaja untuk memulai hidup berkeluarga.

  • Upacara Mewidhi Widana (Natab Banten Beduur)
    Pelaksanaan prosesi ini berlangsung di dalam pura keluarga pihak pria yang dipimpin langsung oleh pemangku sanggah serta diantar pinisepuh. Diselimuti suasana syahdu, kedua mempelai berdoa menyampaikan kehadiran keluarga baru kepada leluhur untuk melanjutkan keturunannya.
  • Upacara Mejauman (Ma Pejati)
    Dalam aturan adat Bali, wanita yang sudah menikah akan mengikuti suaminya. Maka, untuk menghormati leluhur keluarga, diadakan upacara untuk memohon pamit kepada leluhur mempelai wanita yang disebut upacara mejauman. Kedatangan mempelai wanita untuk menjalani upacara tersebut didampingi keluarga mempelai pria yang membawa serta berbagai penganan tradisional berwarna putih dan merah, kue bantal, apam, sumping, kuskus, wajik, gula, kopi, buah-buahan, lauk-pauk dan lain sebagainya.

Simbol-simbol upacara adat bali:

  1. Sanggah Surya
    Di sebelah kanan digantungkan biyu lalung dan di sebelah kiri sanggah digantungkan sebuah kulkul berisi berem. Sanggah Surya merupakan niyasa (simbol) stana Sang Hyang Widhi Wasa, dalam hal ini merupakan stananya Dewa Surya dan Sang Hyang Semara Jaya dan Sang Hyang Semara Ratih.

Biyu lalung adalah simbol kekuatan purusa dari Sang Hyang Widhi dan Sang Hyang Purusa ini bermanifestasi sebagai Sang Hyang Semara Jaya, sebagai dewa kebajikan, ketampanan, kebijaksanaan simbol pengantin pria.

Kulkul berisi berem simbol kekuatan prakertinya Sang Hyang Widhi dan bermanifestasi sebagai Sang Hyang Semara Ratih, dewa kecantikan serta kebijaksanaan simbol pengantin wanita.

  1. Kelabang Kala Nareswari (Kala Badeg)
    Simbol calon pengantin, yang diletakkan sebagai alas upakara mekala-kalaan serta diduduki oleh kedua calon pengantin.
  2. Tikeh Dadakan (tikar kecil) & Keris
    Tikeh dadakan diduduki oleh pengantin wanita sebagai simbol selaput dara (hymen) dari wanita. Kalau dipandang dari sudut spiritual, tikeh dadakan adalah sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Prakerti (kekuatan yoni) dan Keris sebagai kekuatan Sang Hyang Purusa (kekuatan lingga) calon pengantin pria.

Biasanya nyungklit keris, dipandang dari sisi spritualnya sebagai lambang kepurusan dari pengantin pria.

  1. Benang Putih
    Dalam mekala-kalaan dibuatkan benang putih sepanjang setengah meter, terdiri dari 12 bilahan benang menjadi satu, serta pada kedua ujung benang masing-masing dikaitkan pada cabang pohon dapdap setinggi 30 cm.

Angka 12 berarti simbol dari sebel 12 hari, yang diambil dari cerita dihukumnya Pandawa oleh Kurawa selama 12 tahun. Dengan upacara mekala-kalaan otomatis sebel pengantin yang disebut sebel kandalan menjadi sirna dengan upacara penyucian tersebut.

Dari segi spiritual benang ini sebagai simbol dari lapisan kehidupan, berarti sang pengantin telah siap untuk meningkatkan alam kehidupannya dari Brahmacari Asrama menuju alam Grhasta Asrama.

  1. Tegen – tegenan
    Makna tegen-tegenan merupakan simbol dari pengambil alihan tanggung jawab sekala dan niskala.
    Perangkat tegen-tegenan :
    – batang tebu berarti hidup pengantin artinya bisa hidup bertahap seperti hal tebu ruas demi ruas, secara manis.
    – Cangkul sebagai simbol Ardha Candra. Cangkul sebagai alat bekerja, berkarma berdasarkan Dharma
    – Periuk simbol windhu
    – Buah kelapa simbol brahman (Sang Hyang Widhi)
    – Seekor yuyu simbol bahasa isyarat memohon keturunan dan kerahayuan.
  2. Suwun-suwunan (sarana jinjingan)
    Berupa bakul yang dijinjing mempelai wanita, yang berisi talas, kunir, beras dan bumbu-bumbuan melambangkan tugas wanita atau istri mengmbangkan benih yang diberikan suami, diharapkan seperti pohon kunir dan talas berasal dari bibit yang kecil berkembang menjadi besar.
  1. Dagang-dagangan
    Melambangkan kesepakatan dari suami istri untuk membangun rumah tangga dan siap menanggung segala Resiko yang timbul akibat perkawinan tersebut seperti kesepakatan antar penjual dan pembeli dalam transaksi dagang.
  2. Sapu lidi (3 lebih)
    Simbol Tri Kaya Parisudha. Pengantin pria dan wanita saling mencermati satu sama lain, isyarat saling memperingatkan serta saling memacu agar selalu ingat dengan kewajiban melaksanakan Tri Rna, berdasarkan ucapan baik, prilaku yang baik dan pikiran yang baik, disamping itu memperingatkan agar tabah menghadapi cobaan dan kehidupan rumah tangga.
  1. Sambuk Kupakan (serabut kelapa)
    Serabut kelapa dibelah tiga, di dalamnya diisi sebutir telor bebek, kemudian dicakup kembali di luarnya diikat dengan benang berwarna tiga (tri datu). Serabut kelapa berbelah tiga simbol dari Triguna (satwam, rajas, tamas). Benang Tridatu simbol dari Tri Murti (Brahma, Wisnu, Siwa) mengisyaratkan kesucian.

Telor bebek simbol manik. Mempelai saling tendang serabut kelapa (metanjung sambuk) sebanyak tiga kali, setelah itu secara simbolis diduduki oleh pengantin wanita. Apabila mengalami perselisihan agar bisa saling mengalah, serta secara cepat di masing-masing individu menyadari langsung. Selalu ingat dengan penyucian diri, agar kekuatan triguna dapat terkendali. Selesai upacara serabut kalapa ini diletakkan di bawah tempat tidur mempelai.

  1. Tetimpug
    Bambu tiga batang yang dibakar dengan api dayuh yang bertujuan memohon penyupatan dari Sang Hyang Brahma.

Bali disebut memadik atau ngindih, k

 

http://www.weddingku.com/blog/rangkaian-prosesi-pernikahan-bali

http://www.academia.edu/9108034/Upacara_Perkawinan_Adat_Bali

 

HARAPAN PADA DIRI SENDIRI MENGENAI MASA SEKARANG DAN MASA DEPAN

0

Saya berharap pada diri sendiri di masa sekarang bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, belajar sampai selesai di perguruan tinggi, bekerja di tempat yang saya inginkan

Karna dimasa depan saya ingin membanggakan kedua orang tua yang saya cintai, melihat saya sukses dan saya ingin memiliki keluarga kecil yaitu menikah.

HARAPAN UNTUK ANAK MUDA INDONESIA

0

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Kelangsungan dari sebuah negara yang besar ini tidak akan bisa eksis dan terus ada jika dalam masa kepemimpinan dan masa keberlangsungan negara itu terputus karena putusnya penerus bangsa. Dipundak anak-anak Indonesia lah nasib bangsa ini akan dipikul, berbagai masalah dan tanggungjawab bangsa siap menanti untuk dapat mereka pecahkan dan kendalikan. Namun dimasa yang semakin bebas ini menjadi tantangan yang berat bagi orang tua untuk bisa mendidik dan mendampingi anaknya untuk bisa menjadi anak yang dapat menjadi harapan bangsa.

Mengapa demikian? Iya dimasa perkembangan teknologi dan kesibukan dari orang tua semakin mengurangi kebersamaan dan perhatian yang diberikan kepada sang anak. Akibatnya kita jumpai berita di televisi adanya pergaulan bebas, kenakalan remaja bahkan ada juga kenakalan yang dilakukan oleh anak kecil yang seharusnya mereka tidak berbuat tindakan itu. Kemudian siapakah yang salah dari kejadian-kejadian itu??? Kita tidak dapat menyalahkan siapapun hanya saja sebaiknya kita intropeksi diri sendiri dan melakukan aksi tindakan untuk mencegahnya walau tindakan yang kecil. Seperti apakah caranya? Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita dari lingkungan terkecil hingga peran lingkungannya:

  1. Pendampingan dan perhatian keluarga

Keluarga adalah lingkungan terkecil dan terdekat dari anak-anak, sehingga keluarga faktor terpenting untuk bisa membentuk kepribadian dan karakter untuk menjadi harapan masa depan bangsa. Dengan pendampingan dan perhatian dari keluarga (orang tua dan kerabat dekat) akan menjadikan anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang sehingga berdampak pada psikologis anak yang positif.

  1. Peran Dunia Pendidikan dan Sekolah

Beranjak dari lingkup keluarga, anak kedunia pendidikan (sekolah), disekolahan ini anak-anak akan bertemu dan bergaul dengan berbagai karakter teman. Ada yang berdampak positif ada juga yang berdampak negatif. Sehingga disini peran guru dan pembimbing disekolah sangat diperlukan untuk menjamin pergaulan anak disekolah.

  1. Peran Lingkungan Masyarakat

Melebar kelingkungan yang lebih luas perkembangan anak dipengaruhi juga dengan Lingkungan sekitar. Sebagian waktu selain berada disekolah anak akan melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar mereka berada. Sehingga tidak jarang kita temui adanya anak yang mengalami salah jalan karena lingkungan dan keluarga yang tidak mendukung untuk perkembangan anak yang positif, seperti halnya hebohnya berita di Televisi seorang balita merokok dan mengkonsumsi kopi serta terbiasa berbicara kotor. Ini adalah pengaruh lingkungan dan keluarga yang kurang mendukung. Sehingga mengancam anak-anak.

Maka dari itu saya berharap anak muda indonesia bisa menjadi penerus bangsa yang baik dalam pemikiran, tindakan dan menjadi anak muda yang membanggakan.