PENGANTAR EKONOMI

1

 RUANG LINGKUP EKONOMI

1. Definisi & Metodologi Ekonomi

Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atauekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut.

Menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economicssebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).

Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta?

Kelangkaan

Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp10.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1 juta perhari akan menghadapi kelangkaan dan pilihan.

Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. „Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk .masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke Disneyland. Atau antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya dengan I-phone. Secara umum, manusia dibatasi oleh waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatifkeinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.

Pilihan

Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsibiaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.

Menurut  Profesor  P.  A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :

“Suatu  studi  mengenai  individu-individu  dan  masyarakat  membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan  sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.

Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada  hakekatnya  bertujuan  untuk  menjawab  pertanyaan  :  bagaimana  caranya menggunakan  sumber-sumber  daya  atau  pendapatan  tertentu  agar  penggunaan tersebut  dapat  memberikan  kepuasan  dan  kemakmuran  yang  maksimum  kepada individu dan masyarakat.

Perkembangan  ilmu ekonomi  sudah dimulai oleh ARISTOTELES  (350 SM) dan  baru menjadi disiplin  ilmu  tersendiri  sejak  tahun 1776 dengan pelopor ADAM SMITH.  Sedang  ilmu  ekonomi  mikro  yang  kita  kenal  sekarang  dirintis pengembangannya  oleh  ALFRED  MARSHAL  dalam  tahun  1870-an  dengan bukunya : “Principle of Economics”.

Maka Esensi yang dapat kita ambil dari definisi diatas yaitu:

Pertama,  Sumber  pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif jumlahnya. Tidak ada manusia yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Kedua,  bagaimana  cara  yang  terbaik  untuk  menetapkan  pikiran  diantara berbagai  alternatif  yang  ada  dengan  mengamati  aktivitas  dan  interaksi  di  antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen, produser, dan pemerintah ).

2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga

Masalah ekonomi sering timbul dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara keinginan pemenuhan kebutuhan dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang bisa memenuhi keinginan tersebut. Hak ini menyebabkan perlunya pembuatan pilihan-pilihan sehingga agar kesejahteraan dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia dapat terpenuhi.

Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan.

Ada 3 persoalan pokok dalam perekonomian :

1. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi?

Pemilihan Barang dan jasa yang akan diproduksi pada suatu kurun waktu tertentu akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor produksi yang sebanding. Semakin banyak suatu barang akan dihasilkan, semakin banyak pula faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktor-faktor produksi yang digunakan di sektor lain harus dikurangi. Maka produksi di sektor lain tersebut akan berkurang.

2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa?

Untuk dapat menghasilakn suatu barang dan jasa dapat digunakan beberapa cara/prosedur/metode. Pemilihan suatu metode harus didasrkan pada prinsip efisiensi yang merupakan faktor dari masalah dasar  kegiatan tersebut dari segi tekniknya dan besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan tinggi maka penggunaan teknik yang modern akan menaikkan efisiensi, begitu pula sebaliknya.

3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut di produksi?

Setiap masyarakat harus memecahkan masalah ini. Mereka harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil tanpa mengurangi kegairahan individu- individu bekerja sehingga ke puncak kesanggupannya. Apabila tujuan ini dapat mencapai maka perataan pendapatan dapat diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Campur tangan diperlukan untuk mencapai tujuan ini.

Sistem Perekonomian

Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu Negara .

Mikroekonomi dan Makroekonomi

Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.

Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan sebagaiaggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi. Gambar 2-1berikut mengilustrasikan circular flow diagram. Dapatkah Anda menjelaskan hubungan antara komponen rumah tangga dan perusahaan melalui diagram tersebut?

 

Gambar . Circular Diagram Flow

1.Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.

2. Sistem perekonomian sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara

3.Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.

4.Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.

5.Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.

EKONOMI MAKRO DAN EKONOMI MIKRO

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian kesimbangan neraca yang berkesinambungan.

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :

  • Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
  • Sumber daya tersedia secara terbatas.
  • Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaanekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi.

Ekonomi Makro

Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya.

Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:

  1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2.    Ekonomi Mikro

Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro

Harga

Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)

Unit analisis

Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.

Ekonomi Makro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis

Ekonomi MikroLebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.

Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

  1. Masalah kemiskinan

Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.

  1. Masalah Keterbelangkangan

Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.

  1. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja

Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja

  1. Masalah kekurangan modal

Kekurangan modal adalah suatu ciri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi

  1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
  2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
  3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 1:02 PM

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Categories :

ekonomi . Pelaku-Pelaku Ekonomi

Perekonomian Indonesia yang menganut sistem ekonomi kerakyatan menuntut peran dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah guna mencapai tujuan utama yaitu ekonomi kerakyatan.

Dalam ilmu ekonomi, kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh lima pelaku utama sebagai berikut.

 

a.RumahTangga
Rumah tangga yang dimaksudkan adalah rumah tangga konsumsi yaitu baik individu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau menggunakan barang atau jasa. Dalam rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi berupa tenaga kerja dan modal. Faktor produksi ini oleh rumah tangga keluarga dijual kepada rumah tangga perusahaan dengan memperoleh kompensasi atau imbalan berupa upah dan gaji serta bunga dan sewa. Kelompok rumah tangga melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.

  1. Menerima penghasilan dari para produsen / perusahaan yang berupa sewa, upah dan gaji, bunga, dan laba.
  2. Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan mereka.
  3. Menjalankan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen).
  4. Menyisihkan sisa dari penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga keuangan.
  5. Membayar pajak kepada pemerintah.
  6. Masuk dalam pasar uang sebagai pembeli, karena kebutuhan mereka akan uang tunai untuk transaksi sehari-hari.
 

Salah satu contoh kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh rumah tangga konsumsi.
Sumber: Kompas, 11 Agustus 2006

 

b.Perusahaan/Produsen
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba.
 

Kelompok perusahaan atau produsen melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.

  1. Memproduksi dan menjual barang-barang atau jasa-jasa, yakni sebagai pemasok (supplier) di pasar barang.
  2. Menyewa atau menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi untuk proses produksi.
  3. Menentukan pembelian barang-barang modal dan stok barang yang lain.
  4. Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka atau pengembangan usaha mereka.
  5. Membayar pajak atas penjualan barang hasil produksinya.
 

Industri pengepakan udang merupakan
bentuk rumah tangga produksi.
Sumber: Tempo Edisi, 14-20 Agustus 2006.

c. Pemerintah

Dalam sistem demokrasi ekonomi di Indonesia, pemerintah memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi.

Kebijakan pemerintah tersebut dalam rangka memakmurkan rakyat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 UUD1945.
 

Adapun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi antara lain sebagai berikut.

  1. Kebijakan fiskal, adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran negara, atau yang berhubungan dengan anggaran pendapatan dan belanja negara.
  2. Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah peredaran uang dan menjamin kestabilan nilai uang, agar tidak terjadi inflasi.
  3. Kebijakan keuangan internasional, yaitu tindakan yang diambil pemerintah di bidang keuangan dalam hubungannya dengan dunia internasional, baik perdagangan internasional maupun kerja sama ekonomi internasional.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah antara lain berupa:

  1. menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung,
  2. membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah,
  3. meminjam uang dari luar negeri,
  4. menyewa tenaga kerja, dan
  5. menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.

d.Lembaga-LembagaKeuangan
Lembaga keuangan yang dimaksud adalah bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian suatu negara. Kelompok lembaga keuangan melakukan kegiatan pokok antara lain:

  1. menerima simpanan/deposito dari rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen,
  2. menyediakan kredit kepada perusahaan/produsen untuk mengembangkan usahanya (investasi), dan
  3. menyediakan uang giral untuk melakukan transaksi keuangan.

e.Masyarakat Luar Negeri
Suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi barang sendiri, tanpa adanya bantuan atau hubungan dengan negara lain. Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi tersebut diperlukan peranan masyarakat luar negeri, sehingga kegiatan ekonominya juga sangat dipengaruhi oleh dunia internasional. Jadi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah kegiatan ekonomi internasional, meliputi segala kegiatan mengenai hubungan ekonomi antarnegara, baik mengenai perdagangan internasional maupun lalu lintas pembayaran internasional, serta kerja sama ekonomi regional dan internasional.

Berikut ini adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat luar negeri.

  1. Menyediakan kebutuhan barang impor.
  2. Membeli hasil-hasil barang ekspor suatu negara.
  3. Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta dalam negeri.
  4. Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia.
  5. Sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.
 

Hubungan ekonomi antarnegara dapat di
wujudkan dalam kegiatan ekspor impor.
Sumber: Microsoft Student 2006.

Kalau Lelaki Itu Pulang… Cerita Pendek Adek Alwi

0

Jika lelaki itu pulang ke kota kami, tidak akan dilihatnya lagi kakak duduk termenung di muka jendela, memandang gunung ataupun kejauhan tiada batas. Paman Jafar telah membawa kakak ke Pakanbaru bulan lalu dan ibu melepasnya dengan lega berurai air mata. ”Elok-elok di sana,” pesan ibu. ”Paman dan bibi akan menjagamu. Kau akan dimasukkan kerja. Engkau akan mengajar lagi nanti, Nak. Kau senang dapat mengajar lagi, bukan?”

Kakak diam saja. Hanya memandang. Lurus. Kosong, jauh. Lebih-lebih kalau duduk depan jendela. Angin kadang memburai-burai rambutnya sampai masai, namun kakak bergeming. Matanya terus menerawang ke cakrawala. Wajahnya tambah putih, kian lesi. Tidak jarang air matanya merambat sepanjang pipi. ”Kakak! Kakak!” adik-adik mengimbau, berlari mendekati, memeluk, serta menarik-narik tangannya. Kakak tak hirau.

Tetapi ibu terus bicara. Ibu bilang kami juga harus sering bicara dengan kakak, menyeru namanya. ”Tapi kakak diam saja,” kata adik-adik. ”Seperti tak mendengar.”

”Kakak mendengar,” ujar ibu. ”Dia sayang sekali kepada kalian.”

”Mengapa kakak tidak menyahut?” adik terkecil bertanya kepada Kak Lela.

”Kakak sedang malas bicara,” jawab Kak Lela. ”Ajaklah terus berkata-kata.”

”Malas bicara, seperti kalau aku ngambek?”

”Ya. Begitu.”

Sambil lambat-lambat menyisir rambut kakak yang sepinggang ibu berucap, ”Ai, ai, harum dan bagus sekali rambutmu, Mariani. Ikal. Legam. Ah, tidak elok kita terus mengenang yang sudah-sudah sampai rambut tak terurus. Itu, paman dan bibimu tiba, Nak. Salamilah paman dan bibimu.”

Kakak tetap tidak beringsut. Sudah lama kakak serupa patung hidup. Sejak dia tidak jadi mengajar, disusul perginya lelaki itu sembari mengembalikan cincin belah-rotan, tanda pertunangan—tak lama sesudah ayah ditangkap kemudian lenyap entah di mana dan di tangan siapa.

Orang terlalu banyak saat itu mengurung rumah. Membawa ayah. Seolah-olah beliau orang penting, padahal hanya masinis kereta api. Bukan kepala stasiun. Apalagi pengurus ataupun ketua organisasi buruh DKA. Sedang kami hanya bisa memandang, bertangisan. ”Ayaaah! Ayaaah!” kakak meraung-raung mengimbau, tetapi ayah tidak terjangkau. Raib dalam kerumunan manusia yang gemuruh. Paman Jafar yang pulang setelah kejadian itu juga mencari, namun ayah tetap tidak dapat dicari. Sampai kini.

”Baru pekan lalu kuterima surat Kakak,” kata Paman Jafar seperti minta maaf. ”Payah hubungan pos sekarang. Lambat. Aku tidak dapat pula cepat-cepat berangkat, izin dulu ke komandan.”

”Jalan pun buruk, Kak. Berlubang-lubang,” istri paman menambahkan.

”Paham aku itu,” balas ibu mengangguk, lalu menoleh kepada kakak. ”Begitu keadaannya, lihatlah.”

Istri Paman Jafar menghampiri kakak. ”Tapi mau dia makan, Kak?”

”Mau. Disuapi.”

”Disuapi?” Bibi senyum memeluk bahu kakak. ”Disuapi engkau Mariani, anak rancak? Eh, kenapa keningnya ini?” Senyum bibi tiba-tiba lenyap.

”Anak-anak nakal itu,” sahut ibu. ”Tapi tidak dalam. Sudah kering sekarang.”

”Terlalu! Tengoklah, Bang!”

Mendengar ibu menjerit melihat darah muncrat di jidat kakak, aku melesat ke luar rumah. Kuburu anak-anak itu. Ada empat orang, sama besar denganku. Langsung kutumbuk hidung anak terdekat. Dia melengking, berdarah-darah. Yang lain siap-siap menyergap. Tapi seorang terjerembab saat lututnya kusepak. Lantas ku-nyanyah pula mukanya hingga lumat. ”Kalian lukai kakakku! Kalian lukai kakakku!”

Orang-orang berhamburan memisahkan. Ibu-ibu menceracau, berteriak-teriak. ”Dasar kurang ajar! Anak tidak tahu diuntung! Tukang berkelahi!”

”Maling mangga! Pembuat onar! Pembawa sial!”

”Mereka yang salah,” kubilang. ”Mereka lempar kakakku dengan batu.”

”Bohong! Dasar pencuri jambu! Anak Gestapu!”

Melihat puting susu perempuan itu terjuntai panjang dan hitam belum dibenahi sehabis menyusui, kubalas berteriak, ”Kau ibu anjing!” Plak! Tubuhku terhuyung ke belakang. Hampir terjengkang. Kepalaku nanar. Kuping mendenging. Seorang lelaki membelalak garang di depanku, mengibaskan tangan bagai mengusir anjing. ”Pergi!”

Bibi merebahkan kepala kakak di dadanya. Membelai-belai rambut dekat luka. ”Masih rajin engkau mengaji, Mariani? Nanti mengaji, ya. Bibi ingin mendengarmu mengaji. Pamanmu juga.” Tidak berjawab. Hanya bulu mata lentik kakak mengerjap-ngerjap. Kemudian air matanya membersit lambat-lambat, bagai rembesan pada panci rusak.

”Lepaskan, Nak. Tumpahkan terus. Menangislah keras-keras!” ujar bibi masih tersenyum. Kakak terisak. Bahunya bergerak-gerak. Adik-adik dan Kak Lela berlarian mendekat. ”Kakak! Kakak!” Mereka rangkul tangan dan tubuh kakak. Kakak tersedu-sedu dalam pelukan bibi.

”Maulud Nabi kemarin sudah tak disuruh orang dia mengaji,” kata ibu seperti berbisik kepada Paman Jafar.

”Buya Nawawi juga tidak menyuruh?”

”Dia tetap. Sengaja buya tua itu kemari. ‘Siapa pula anak gadis sefasih engkau mengaji Mariani, ia bilang. Mengajilah saat maulud, sebagai biasa’. Tapi yang muda-muda menolak. Sekarang orang-orang muda berkuasa di surau. Katanya, ingin bersih-lingkungan.”

Paman Jafar melempar pandang ke luar rumah. Sebuah bendi lewat di muka rumah, penumpangnya tak menengok. Paman kembali melihat ibu. ”Sebaiknya Kakak ikut denganku ke Pakanbaru,” dia bilang.

”Bagaimana aku bisa pindah, Jafar,” jawab ibu. ”Rumah ini bagaimana.”

”Jual.”

”Ei, siapa bersedia membeli rumah yang penghuninya dianggap serupa hama !” Ibu tersenyum masam. ”Diberi cuma-cuma atau ingin merampas, banyak, Jafar. Tapi aku yang tak rela!”

Adik ibu itu terdiam. Menyulut rokok. Melihat pula ke luar. Orang-orang tetap lewat di muka rumah, tak menengok. Hanya melirik jip hijau Paman Jafar di halaman.

”Sstt!” ucap bibi perlahan. ”Tidur.” Berbisik pula pada adik-adik, ”Ambil bantal, selimut!” Lalu dia rebahkan kepala kakak hati-hati. Dia luruskan kakinya. Diselimuti.

Saat tidur begitu muka kakak persis bayi. Bersih. Polos. Tak sedikit pun tersisa galau yang mendera: ayah yang lenyap, diputus tunangan, ditolak jadi guru. Padahal, sudah tiga bulan ia mengajar, menanti pengangkatan. Berangkat gembira di pagi hari. Juga siang, sewaktu pulang. Dan terkadang terdengar riang menyanyi di kamar mandi: tak ‘ kan lari gunung dikejar/ hasrat hati rasa berdebar…. Atau diajaknya adik-adik, aku, Kak Lela berdoa, supaya ayah lekas kembali—entah dari mana.

Lalu, penolakan jadi guru itu tiba suatu hari, serupa badai. Karena status ayah. Dan laki-laki itu muncul di suatu petang, berwajah dingin memulangkan cincin belah-rotan. Juga karena status ayah, meski tak diucapkan. Tetapi, dia maupun keluarganya selalu lewat di depan rumah dengan dagu terangkat pongah, saat kakak mulai terbiasa duduk di muka jendela. Kemudian lelaki itu memang tidak terlihat lagi. Kata orang ia sudah merantau ke Jakarta. Sementara kakak semakin betah di muka jendela, menatap kejauhan tak berbatas.

”Sudah ke mana-mana kuobati,” kata ibu, memandang paman serta bibi penuh harap. ”Belum juga ia berubah. Ada kira-kira dokter di Pakanbaru dapat menangani?”

”Ada!” Paman dan bibi menjawab serempak. ”Tenanglah Kakak,” lanjut bibi. ”Kalau perlu kami bawa ke dokter Caltex. Sesekali kubawa pula ke sekolah. Kawanku membuka sekolah taman kanak-kanak.”

”Kukhawatirkan justru Kakak,” ulang Paman Jafar. ”Ikutlah ke Pakanbaru!”

”Tak perlu khawatir, Jafar,” balas ibu. ”Tidak semua orang jahat atau bernafsu mengucilkan. Lagi pula, bila aku pindah, bagaimana kalau abangmu pulang? Ke mana dia cari kami? Walaupun sudah setahun lebih, belum pupus harapanku abangmu bakal pulang. Paling tidak, tahu keberadaannya. Bagaimana keadaannya. Bila mati di mana berkubur….”

Kakak terus tidur di beranda, tak bergerak-gerak seperti bayi. Napasnya lunak. Kulitnya bersih. Putih. Apa gerangan terlintas di pikirannya sehingga mukanya begitu bersih dan tenang? Apakah dalam tidurnya dia bertemu ayah? Di antara kami kakak paling dekat dengan ayah. Barangkali karena perempuan, putri sulung; tapi tangannya campin pula, terampil-cekatan menangani rumah. Ayah bangga dengannya, berharap kakak jadi guru tamat SGA. Sedangkan Kak Lela diharapkan menjadi perawat, kalau cukup biaya.

”Kakek-nenek kalian guru. Mestinya ayah juga. Tetapi malah juru-api kereta api.” Ayah tertawa suatu ketika. ”Syukur ada kakak kalian, ya?” Kami mengangguk, turut bangga walaupun kakak waktu itu baru kelas satu Sekolah Guru Atas.

”Rencanaku besok kembali,” ucap Paman Jafar. ”Kubawa Mariani sekalian. Tugasku menunggu. Di Pakanbaru juga kacau keadaan.”

Ibu mengangguk-angguk. ”Terpikir olehku, Dik,” ujarnya kemudian. ”Apa tak berbahaya buatmu kalau orang tahu status ayah Mariani?”

”Tidak!” Paman menggeleng keras-keras. ”Komandanku tahu. Dia kawanku, Kak. Anak Ampek Angkek.”

Ibu bernapas lega. Besoknya, kakak dibawa paman dan istrinya. Ibu menangis. Kami juga. Rumah jadi lengang—lengang sekali. Kakak telah pergi. Tidak lagi berada di tengah-tengah kami. Dekat kami. Tapi, kalau laki-laki itu pulang suatu hari, dia pun takkan melihat kakak lagi termenung di depan jendela, memandang gunung ataupun kejauhan tiada batas. Tidak dapat lagi dia atau keluarganya mengangkat dagu dengan pongah bila lewat di muka rumah.

Sekali waktu lelaki itu pasti pulang ke kota kami; tak mungkin tidak. Juga lalu di muka rumah. Tidak ada jalan dapat dia lalui untuk tiba di rumah ibunya, kecuali dia buat jalan sendiri dengan meruntuhkan Bukit Tambun Tulang serta menimbun Lurah Situngka Banang—sesuatu yang amat mustahil. Tetapi, mungkin juga bukan mustahil bila hatinya semakin dingin serupa penguasa-penguasa lalim yang dengan telunjuknya dapat membelok-belokkan apa saja. Termasuk jalan hidup anak manusia, seperti ayah, kakak, atau kami yang kehilangan mereka. ***

Jakarta , 30 Juli 2005

kata mutiara terbaru

0

“Orang yang mulia memperhatikan hal yang baik dari orang lain, tidak menitik beratkan pada keburukannya. Orang yang tak bermutu melakukan kebalikannya. Orang yang melakukan kesalahan dan tidak berusaha memperbaikinya, sebenarnya dia sedang melakukan kesalahan berikutnya.”

OTOBIOGRAFI

0

Saya linda jayanti lahir 01 oktober pada tahun 1993. Saya lahir dijakarta tepatnya di Rumah sakit persahabatan jakarta timur ga tau siapa dokternya soalnya kalo diceritain pas lahiran saya itu sedih banget ibu saya juga sakit lahirnya jadi caesar untung ga goyang caesar. Hahaha Saya anak tunggal dari keluarga sederhana. Ayah saya bekerja wiraswasta, ibu saya ibu rumah tangga. Orangtua saya asli jawa dan sekarang tinggal dibekasi selama 24 tahun. Saya besar dikeluarga yang keras, dan displin. Saya orangnya simpel, ga neko neko, ga perlu waah

Saya anak tunggal yang daridulu ingin punya adik/ kakak tapi semua itu ga mungkin karna faktor umur ibu cdan sakit yang pernah dia rasain pas hamil saya. Walaupun saya anak tunggal saya bukan anak manja yang selalu dituruti keinginannya, saya pernah merasa hidup susah walaupun sekarang kata orang hidup saya berkecukupan. Alhamdulillah, atas nikmat ALLAH SWT. Yang telah memberikan segala nikmatnya baik lahir maupun batin. Saya bersyukur mempunyai kedua orangtua seperti beliau ayah saya tercinta dan ibu saya yang saya sayangi. Tanpa keduanya saya tidak mungkin bisa sekolah sampai saat ini di perguruan tinggi meneruskan cita cita yang orangtua dan saya inginkan menjadi orang yang sukses dan dihargai oleh semua orang.

Orangtua saya terutama ayah saya adalah orang yang keras, displin. Dari kecil saya selalu takut dengan beliau. Dan ibu, ibu saya sebenarnya orang yang lemah lembut mungkin karna faktor ayah saya ibu saya seperti ayah yang keras. Ayah dan ibu saya selalu mengingatkan kepada saya untuk selalu menjadi orang yang rendah hati, tidak menyakiti orang lain. Karna kita hidup itu bersosialisi bukan hidup sendiri

Dari pengalaman hidup saya selama 20 tahun ini mungkin Cuma setengahnya yang bisa saya tulis. Dari waktu saya masih 9 bulan saya diberi susu air beras(tajin), dari kecil saya sering sakit sakitan mungkin karna dimanja sakit sedikit langsung berobat jadi ketergantungan obat, jadi suka obat sering dikasih obat, badan bukannya jadi gemuk malah kurus karna sering minum obat. Sebelum saya sekolah saya selalu belajar mandiri untuk mengerjakan apa apa sendiri, selama saya masih bisa saya tidak membutuhkan bantuan orang lain karna saya tidak ingin menyusahkan siapapun. Selama saya hidup bersama kedua orangtua saya, saya bisa merasakan bagaimana perjuangan mereka untuk membahagiakan saya sebagai anaknya. Walaupun terkadang dihati saya terlintas kenapa orangtua saya begitu sibuk lebih memilih membahagiakan saya dengan materi bukan kasih sayang seperti yang keluarga yang lainnya. Tapi saya sekarang mengerti kenapa mereka seperti itu, orangtua saya semakin saya tumbuh dewasa semakin memberi perhatiannya lebih daripada waktu saya masih anak anak yang hanya diberi materi bukan kasih sayang yang lebih. Saya adalah anak yang cukup egois, manja, keras, dan selalu kepala batu. Sifat alami yang saya miliki selalu membuat orang disekitar saya kewalahan dan mungkin terkadang membuat orang jenuh. Tapi jauh didalam hati saya, saya bukan orang yang seperti itu.

Umur 5 tahun saya tidak mengikuti sekolah taman kanak kanak(TK), walaupun sebenarnya saya iri ingin sekola seperti teman teman saya yang lain tapi ya sudalah umur 5 tahun saya masuk SD (sekolah dasar) duduk berdua dengan teman yang baru dikenal baru merasakan sekolah memakai baju seragam merah putih paki dasi, topi, tas, dan mungkin dipikiran saya saya adalah murid paling terbodoh dikelas karna sebelumnya saya tidak pernah membaca, menulis, mengeja. Mungkin karna saya rajin alhamdulillah sampai sekarang cara membaca, menulis dan sebagainya tidak terlalu buruk. Selama saya sekola dari kelas 1-6. Saya selalu mendapat banyak rintangan.

Diawal saya pertama kali masuk sekolah, saya berekenalan dengan teman saya yang bernama dewi, dia anak yang baik lumayan pintar menjadi teman yang bisa membantu saya. Tapi dikelas 2 saya tidak duduk dengannya entah apa, akhirya saya duduk dengan teman yang lain. Yang menurut saya tidak cocok. Saya sekolah selama 12 tahun alhamdulillah saya selalu naik kelas, dari kelas 1 sampai kelas 5 saya selalu mengikuti les yang diberikan oleh guru saya. Naik ke kelas 2 saya selalu berangkat sekolah sendiri, hanya kelas 1 saya ditemani atau diantar oleh orangtua saya. Awal saya masuk sekola saya sangat senang bisa berteman dengan teman teman baru tapi ternyata mereka semua hanya teman yang tidak lebih dari musuh. Naik ke kelas 3 saya tidak pernah bisa mengikuti pelajran Matematika dari kelas 1 saya tidak pernah mengerti. Entah apa yang saya kerjakan selalu salah yang berhubungan dengan hitungan. Kadang saya iri kenapa saya tidak bisa belajar menghitung dengan cepat seperti temen temen saya yang lain. Hanya pelajaran matematika atau yang menghitung menurut saya itu sulit. Dan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang saya sukai sampai sekarang. Lanjut ke kelas 4 saya bertemeu dengan teman baru yaitu kakak kelas saya yang tahun kemarin tidak naik kelas.

Saya berteman dengannya hingga sekarang padahal waktu itu saya dan dia sempat bertengkar hebat karna menurut saya dia teman yang tidak baik. Naik ke kelas 5 saya sempat menyukai seorang teman sekelas saya. Dia anak pindahan yang menurut saya cocok untuk menjadi teman dekat. Saya hanya menyukainya sampai lulus sekolah dasar saja. Setelah itu saya tidak pernah bertemu dengannya lagi. Saya hanya menganggapnya cinta monyet semasa sekola dasar (SD). Naik ke kelas 6 saya mulai fokus untuk ujian nasional karna saya berharap bisa masuk sekola SMP NEGRI favorit saya tapi sepertinya tidak mungkin karna saya tidak yakin bisa masuk. Lulus kelas 6 saya mulai ikut tes pendaftaran SMP NEGRI. Tapi nasib berkata lain, saya tidak diterima karna saya kalah dari anak anak yang orangtuanya berbuat curang. Saya akhirnya memlilih sekolah swasta yang menurut saya lebih baik daripada saya sekolah dengan nama negri tapi masuk tidak dengan jujur. Saya akhirnya sekolah di SMP SWASTA yang tidak jauh dari sekola NEGRI favorit yang saya inginkan.

Di masa SMP saya mempunyai teman teman yang cukup dekat yaitu dewi, astri, tanti, nur, dan herlina sampai sekarang kami masih berhubungan dengan baik tapi karna sibuk dengan urusan masing masing tidak waktu untuk berkumpul atau temu kangen.

Orangtua saya tidak pernah memarahi atau memaksa anaknya untuk menjadi pintar, karna bagi orangtua saya untuk menjadi pintar itu diri sendiri bukan karna paksaan dari orang lain. Menurut orangtua saya, saya tidak terlalu bodoh dan tidak terlalu pintar ya standar internasional saja. Yang penting tidak merusak nama baik orangtua selama diluar. Setelah saya masuk SMP(sekolah menengah pertama) saya mengikuti MOS(masa orintasi siswa). Saya belajar selama 3 tahun bertemu teman teman baru dan dunia baru dimasa sekolah dasar masih anak anak yang mulai ABG di masa SMP. Saya sama seperti anak anak yang lainnya tapi itulah manusia masing masing diberi cobaan yang berbeda. Selama SMP saya belajar dengan baik dikelas 3 semester akhir alhamdulillah saya mendapat peringkat 10 besar.

Selama saya sekola di SMP saya mempunyai teman teman yang berbeda, ada yang melihat teman dari kemampuan, materi, dan yang lainnya. Saya tidak ingin mempunyai teman seperti itu maka saya lebih baik menjauh. Seragam putih biru yang saya pakai selama 3 tahun sekarang sudah disimpan. Di kelas 1 saya mendapat peringkat 5 besar, naik ke kelas 2 teman teman saya dipisah sewaktu kelas 1, dikelas 2 ini saya mulai mensturasi seperti teman teman saya yang lainnya. Karna menurut saya, saya agak terlambat masa pubertasnya. Di kelas 3 saya mulai fokus untuk ujian nasional sama seperti dimasa sekolah dasar saya mengikuti tes pendaftaran SMA NEGRI tapi nasib berkata lain lagi saya tidak diterima di sekolah tersebut karna keinginan saya unuk masuk sekolah pariwisata yang saya inginkan tapi tidak diperbolehkan oleh orangtua faktor jarak sekolah yang jauh. Akhirnya saya masuk SMK swasta dan saya mengambil ADM.PERKANTORAN di awal saya masuk sekola sayapun mengikuti MOS(masa orientasi siswa). Saya bertemu dengan teman teman baru yang dikelas rata rata perempuan semua. Saya juga mendapatkan sahabat sahabat yang sampai sekarang masih berhubungan baik.

Sahabat sahabat saya yaitu nurlaeli, merry, dan shaki. Kami bertemu disaat pertama kali masuk sekolah dihari pertama saya berkenalan dengan lely. Kami yang selalu bersama sama sering kali disebut anak kembar entah kembar darimana tapi kami menyukainya. Kedekatan kami sering tidak disukai oranglain karna kami selalu bersama dimanapun, kapanpun. Lalu kedekatan saya dengan merry dan shaki karna kami sering bermain bersama dari kelas 1 sampai kelas 3 kami selalu bersama. Teman saya lely memang dikenal cukup ramah oleh oranglain tidak seperti saya yang sedikit cuek lalu merry yang hampir sama dengan saya sikapnya dan shakina sedikit ramah hampir sama dengan lely. Banyak perbedaan diantara kami berempat, tapi karna perbedaan itu kami bisa dekat sampai sekarang. Tapi karna memang dari awal saya lebih dekat dengan lely, sampai sekarang pun saya selalu bertemu dengannya. Tapi semenjak lulus kami jadi jarang ada waktu untuk bertemu.

naik ke kelas 2 saya mengikuti PKL(Praktek kerja lapangan) disemester kedua, karna diwajibkan saya dan sahabat saya berempat berniat untuk mencari bersama berharap bisa masuk bersama. Tapi karna nasib berkata lain saya dan 4 teman saya tidak bisa PKL bersama. Merry dengan shakina ditempat yang sama, saya dan lely harus berpisah juga. Sempat

bertengkar karna saya meninggalkan dia dan akhirnya kami berteman kembali. PKL selama 3 bulan di PT BRAJA MUKTI CAKRA(BMC) di dekat rumah saya. Selama kelas 2 saya mempunyai pacar yang berbeda jurusan tapi 1 sekolah. Dia termasuk anak pintar karna dia anak akuntansi. Saya dan dia berpacaran selama 3 tahun. Kami sering bertemu dan belajar bersama, banyak hal yang kami lewati bersama. Saya juga pernah mengikuti dance disekolah dalam acara pensi(pentas seni) , saya juga mengikuti lomba dance di luar sekolah. Tapi karna tidak diijinkan oleh orangtua akhirnya saya putuskan untuk tidak mengikutinya lagi. Naik ke kelas 3 saya mulai fokus ujian nasional. Tetapi banyak rintangan juga yang membuat saya banyak pikiran.

Saya bertengkar dengan sahabat sahabat saya menjelang ujian yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan. Saya hampir down dan tidak ingin melanjutkan sekolah lagi. Tapi karna semangat dari kedua orangtua saya dan teman teman saya bisa mengerti adanya salah paham semua masalah bisa terselesaikan dengan baik. Lalu di semester 2 saya mengikuti PM(pendalaman materi). Setelah saya lulus saya mengikuti acara perpisahan diluar dan didalam sekolah. Acara perpisahan diluar saya pergi ke bandung, dan acara perpisahan didalam sekolah saya mengikuti wisuda. Saya memakai kebaya berwarna kuning, lalu beberapa bulan kemudian setelah mengikuti wisuda saya mengikuti BKK(bursa kerja) saya menulis lamaran dan saya pulang pergi cibitung hanya untuk mengikuti kerja karna keinginan saya untuk belajar mandiri, mencari pengalaman dalam hidup saya, mencari susahnya uang hanya untuk kebutuhan sehari hari tanpa membuat beban orangtua. Selama 1 tahun setelah lulus saya kerja di cikarang bekerja di perusahaan yang cukup bonafit tapi hanya bertahan selama 5 bulan. Saya mengikuti tes kerja dimana mana, awalnya saya sempat putus asa karna sudah lelah dengan apa yang saya lakukan tapi karna keinginan yang belum sempat tercapai akhirnya saya meneruskan dengan mencari pekerjaan yang saya inginkan. Selama bekerja saya bertemu dengan orang orang yang menurut saya hanya orang orang yang membosankan yang hanya memikirkan diri sendiri, banyak sekali teman teman yang sama dengan saya untuk pergi merantau mencari pekerjaan agar hidupnya lebih layak. Selama saya bekerja saya bisa belajar mandiri, saya bisa mengumpulkan uang dengan cara menabung. Tapi karna keinginan orangtua saya untuk sekolah lagi akhirnya saya berhenti bekerja dan saya melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Saya mengambil fakultas ilmu komputer, jurusan manajamen informatika, dan saya mengambil jenjang D3. Hanya 6 semester dan selam 3 tahun saya harus menyelesaikan sekolah saya insya allah jika ada waktu saya ingin meneruskan ke S1. Selama saya kuliah saya bertemu dengan teman teman baru yang cukup dekat yaitu sayda dan ayu. Alhamdulillah disemester pertama IPK

saya di atas 2,75. saya akan belajar dengan lebih giat untuk membahagiakan kedua orang tua saya karna saya tidak bisa membalas semua yang sudah diberikan kepada saya. Saya hanya bisa membahagiakan mereka berdua. Inilag pengalaman hidup saya selama 20 tahun. Entah apa yang akan terjadi besok tapi saya berharap hari esok bisa lebih baik dari hari ini. Saya selalu berharap dimasa depan nanti saya bisa menjadi orang yang sukses menjadi wanita karir menjadi anak yang dibanggakan oleh kedua orangtua saya. Hanya itu keinginana saya saat ini. Saya bisa menyelesaikan sekolah saya dengan baik.